Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan penyebab gempa di Kabupaten Karangasem, Bali pada Sabtu (16/10) berkaitan sesar aktif di sekitar lokasi.
Berdasarkan informasi dari BMKG gempa terjadi pada pukul 03.18 WIB. Lokasi pusat gempa terletak di darat pada koordinat 8,32°LS dan 115,45°BT dengan magnitudo 4,8 pada kedalaman 10 km. Lokasi gempa berjarak sekitar 8 km barat laut Kabupaten Karangasem. “Berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi,” kata Kepala PVMBG Andriani melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/10).
Mengutip keterangan BMKG, guncangan gempa di Karangasem dirasakan di Denpasar, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Mataram. Guncangan di sekitar lokasi pusat gempa diperkirakan pada skala intensitas V MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, daerah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa tinggi sampai menengah.
Sementara berdasarkan zona kerentanan gerakan tanah Badan Geologi, daerah Bangli sebagian besar termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah, yang artinya pada daerah ini terjadi gerakan tanah pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan. Kejadian gempa ini menimbulkan kerusakan pada sejumlah rumah dan korban jiwa tertimbun longsor di Kabupaten Karangasem. Di Kabupaten Bangli, Desa Trunyan, korban akibat gempa sebanyak dua orang tewas dan empat orang sempat tertimbun runtuhan rumah tapi dapat diselamatkan.
More Stories
Kanal Venesia Surut, Italia Dilanda Kekeringan Terparah dalam 60 Tahun
Mantan pelatih Arab Saudi hampir menggantikan Martinez di Belgia
Guterres mengumumkan KTT Ambisi Iklim untuk tahun 2023