Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi akan mengunjungi lokasi ambruknya jembatan gantung yang menewaskan sedikitnya 134 orang. Kunjungan ke jembatan yang ada di Gujarat, negara bagian asal Modi, itu dilakukan di tengah semakin meluasnya pertanyaan soal penyebab insiden nahas tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Selasa (1/11/2022), para penyelam terus mencari jenazah korban yang jatuh ke sungai saat jembatan berusia nyaris 150 tahun itu ambruk pada Minggu (30/10) waktu setempat. Jembatan itu diketahui baru saja direnovasi dan dibuka kembali beberapa hari sebelum insiden ini terjadi.
Sebanyak sembilan orang telah ditangkap otoritas India, atas dakwaan pembunuhan terkait insiden ambruknya jembatan tersebut.
Jumlah korban tewas dalam insiden ini kembali direvisi, dari 137 orang menjadi 134 orang. Dari jumlah itu, terdapat sedikitnya 47 anak-anak di antara korban tewas.
Modi diperkirakan akan tiba di kota Morbi di Gujarat, yang menjadi lokasi jembatan yang ambruk, pada Selasa (1/11) waktu setempat. Selain mendatang lokasi insiden tragis itu, Modi dilaporkan akan mengunjungi sebuah rumah sakit di Gujarat.
Gujarat merupakan negara bagian asal Modi dan dia telah mengunjungi jembatan tersebut pada hari insiden itu terjadi. Modi sebelumnya menyatakan dirinya ‘sangat sedih dengan tragedi itu’ dan kantor PM India telah mengumumkan kompensasi untuk keluarga korban tewas.
Jembatan khusus pejalan kaki itu dipenuhi orang saat hari terakhir perayaan hari libur Diwali. Rekaman CCTV dari lokasi kejadian menunjukkan struktur reyot pada jembatan yang menjadi daya tarik wisata itu saat dipenuhi orang di atasnya dan kemudian tiba-tiba kabel-kabel pada jembatan itu terputus.
Ratusan orang terjatuh ke dalam sungai, sedangkan orang-orang lainnya berpegangan pada struktur jembatan yang ambruk sebagian ke dalam sungai di tengah kegelapan.
“Saya mendengar teriakan dan bunyi dentuman keras dan kemudian senyap. Kemudian perlahan tangisan dan teriakan terdengar,” tutur salah satu korban selamat, Madhvi Ben (30), kepada AFP.
Ben menuturkan salah satu kakinya terjerat ‘tali logam’ yang membuat dirinya nyaris tenggelam sepenuhnya ke dalam sungai, namun dia berjuang melepaskan dirinya dari jeratan itu.
“Saya entah bagaimana menutup hidung saya dan menarik diri saya ke atas dan membebaskan kaki saya dari kabel. Saya memegang kabel lainnya dan memanjat sisa-sisa puing jembatan,” ujarnya.
Seorang pengusaha lokal, Rafiq Gaffar, yang kehilangan dua keponakannya — berusia 12 tahun dan 21 tahun — dalam insiden itu, menggambarkan situasi di lokasi kejadian bagaikan ‘hari kiamat’.
“Orang-orang menangis dan meratap. Itu seperti pemandangan dari hari kiamat. Ada jenazah mengambang di air di mana-mana dan orang-orang yang terjebak di jembatan meminta bantuan dengan panik,” ucap Gaffar (45).
More Stories
Kanal Venesia Surut, Italia Dilanda Kekeringan Terparah dalam 60 Tahun
Mantan pelatih Arab Saudi hampir menggantikan Martinez di Belgia
Guterres mengumumkan KTT Ambisi Iklim untuk tahun 2023