KNOXVILLE, Tenn. — Anggota komunitas, keluarga, dan teman akan berkumpul di Auditorium Cox pada Minggu sore untuk merayakan hidup mengenang seorang remaja tercinta berusia 24 tahun yang meninggal setelah menghabiskan bertahun-tahun melakukan advokasi bagi orang-orang berkebutuhan khusus.
Ben Kredich meninggal pada 21 Agustus saat berjalan di trotoar sepanjang Kingston Pike. Seorang pria yang dituduh mengemudi dalam keadaan cacat memukulnya. Setiap hari Senin, dia bertemu ayahnya untuk makan malam di Sunspot. Dia akan berjalan saat cuaca bagus dan saat di luar terang. Senin itu, dia sedang dalam perjalanan untuk bertemu ayahnya sekali lagi.
Dia dan ibunya Kim Kredich sebelumnya telah mengajukan proposal ke Universitas Tennessee dan berbicara dengan anggota parlemen tentang mengizinkan Program FUTURE UT mencakup kehidupan mandiri. Program ini membantu siswa berkebutuhan khusus menjembatani kesenjangan antara kehidupan sekolah menengah atas dan kehidupan dewasa.
Ben juga berbicara di hadapan Otoritas Transportasi Knoxville sekitar setahun yang lalu, pada Juli 2022, meminta mereka untuk tidak menangguhkan Rute 10. Rute tersebut melewati kawasan Sequoyah Hills, dan dia mengatakan dia mulai naik bus pada tahun 2017 setelah memulai di UT FUTURE Program.
“Nama saya Ben Kredich dan saya naik bus Nomor 10 Sequoyah Hills beberapa kali setiap minggu, ke dan dari tempat kerja saya di kampus UT dan pusat kota. Saya juga naik bus Nomor 10 setelah saya menutup Treetop Coffee Shop untuk menemui ayah saya di Sunspot untuk makan malam karena kentang goreng adalah favoritku,” kata Ben di podium. “Saya mengerti mengapa rute bus di lingkungan saya mungkin hilang untuk sementara waktu, namun saya tidak ingin halte tersebut hilang selamanya. Halte bus Nomor 10 membutuhkan waktu setengah lusin menit untuk berjalan kaki dan aman. Halte bus Nomor 11 membutuhkan waktu tiga lusin menit untuk berjalan kaki dan tidak jelas karena mobil melaju begitu cepat di Kingston Pike.”
Ben didiagnosis mengidap autisme ketika dia berusia dua setengah tahun dan kemudian menjalani kehidupan yang penuh dengan musik.
“Dia menemukan musik di mana-mana – dalam instrumen, mesin, string, makanan, peralatan dapur, alam, dan pada manusia, sering kali membujuk individu dan bahkan kelompok untuk bernyanyi. Ben memainkan piano, cello, perkusi, ukulele, dulcimer, mandolin, synthesizer, gitar, dan gitar bass,’ kata obituarinya.
Perayaan kehidupan akan diadakan pada 27 Agustus di Auditorium Cox yang terletak di Gedung Peringatan Alumni. Alamatnya 1408 Middle Dr., dan akan dimulai pukul 14.00