Sedikitnya 37 orang tewas dalam terinjak-injak saat perekrutan tentara di sebuah stadion di Kongo-Brazzaville, kata pemerintah.
Beberapa orang mencoba menerobos gerbang stadion di ibu kota, Brazzaville, sehingga menyebabkan desak-desakan, kata warga.
Pekan lalu, tentara mengumumkan rencana merekrut sekitar 1.500 orang berusia antara 18 dan 25 tahun.
Banyak orang terluka dalam tabrakan itu, kata pernyataan pemerintah.
Mereka tidak menyebutkan jumlahnya, namun mengatakan bahwa “unit krisis” telah dibentuk, lapor kantor berita AFP.
Menurut kantor berita Associated Press, sebanyak 700 orang setiap hari telah mendaftar selama seminggu terakhir di pusat perekrutan.
Pengangguran kaum muda mencapai sekitar 42% di Kongo-Brazzaville, dan banyak kaum muda yang menganggap tentara sebagai salah satu dari sedikit tempat di mana mereka dapat memperoleh pekerjaan.
Rincian tentang apa yang sebenarnya terjadi di stadion Michel d’Ornano masih belum jelas. Ribuan anak muda dilaporkan berkumpul di luar stadion pada hari Senin.
Sumber lokal mengatakan kepada BBC bahwa proses pendaftaran akan dibuka pada Selasa pagi.
Brandon Tsetou, seorang lulusan yang selamat dari kemalangan itu, mengatakan dia sudah mengantri sejak Senin dini hari.
“Menurut penyelenggara, ini adalah hari terakhir. Makanya banyak dari kami yang memutuskan menunggu hingga larut malam, berharap bisa mendaftar,” katanya kepada AP.
“Beberapa orang sangat tidak sabar sehingga mereka harus memaksa masuk, menyebabkan terjadinya desak-desakan yang menyebabkan sejumlah orang tewas atau terluka, dan hal ini kami sesalkan.”