Ribuan orang berkumpul di Tabernakel di Taman Bait Suci pada hari Jumat, 17 November untuk memperingati mendiang Presiden M. Russell Ballard, yang mengabdikan hidupnya untuk melayani sesama.
Presiden Ballard memulai pelayanannya kepada Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir pada tahun 1976 ketika dia dipanggil sebagai Pembesar Umum. Delapan tahun kemudian dia dipanggil untuk melayani sebagai rasul dalam Kuorum Dua Belas.
Selama upacara pemakaman, para rasul dan anggota keluarga berbagi cerita mengenai kehidupan Presiden Ballard dan berbagai sifat yang dia miliki.
“Dia adalah pembangun konsensus, pemecah masalah, pemersatu, teman baik bagi banyak orang dan memiliki hati yang baik hati yang terbuka kepada semua orang,” kata putri Presiden Ballard, Holly B. Clayton.
Putra Presiden Ballard, Craig B. Ballard, berbagi bahwa dia menghargai motivasi ayahnya terhadap pekerjaan dan pelayanannya kepada Gereja.
“Ayah saya adalah seorang pelaku. Dua hari sebelum dia meninggal, dia yakin dia akan berangkat ke kantor pada hari Senin,” kata Craig Ballard.
Penatua Quentin L. Cook menjelaskan kehidupan Presiden Ballard ditentukan oleh pelayanannya kepada orang lain melalui kasihnya kepada Yesus Kristus.
“Pesan utama dalam nyanyian pujian ‘Iman dalam Setiap Langkah’ adalah sebuah ajakan untuk memberikan pelayanan dan membangun iman kepada Yesus Kristus. Ini adalah misi Hidup Presiden Ballard,” katanya.
Selama sesi tersebut, Penatua Jeffrey R. Holland membagikan satu kualitas yang dia ketahui tentang Presiden Ballard ketika mereka pertama kali bekerja bersama pada tahun 1990.
“Apa yang saya ketahui adalah bahwa dia adalah salah satu misionaris paling luar biasa di era mana pun dalam Gereja,” kata Penatua Holland.
Presiden Dallin H. Oaks mengakhiri kebaktian dengan mengingatkan para Orang Suci Zaman Akhir mengenai kehidupan setelah kematian dan kesempatan untuk berkumpul kembali dengan orang-orang terkasih.
“Untungnya, kehilangan kita merupakan keuntungan bagi banyak orang terkasih dan para pemimpin yang menyambutnya dari balik tabir,” kata Presiden Oaks.
Presiden BYU Shane Reese dan istrinya, Wendy, mengatakan acara tersebut merupakan penghormatan yang luar biasa kepada mendiang Presiden M. Russell Ballard.
“Kami menyampaikan cinta dan belasungkawa kami kepada keluarga. Namun hari ini juga merupakan hari perayaan luar biasa atas kehidupan yang dijalani dengan baik,” kata Presiden Reese.
Di akhir acara, anggota keluarga keluar dari tabernakel untuk menghadiri kebaktian pribadi di samping kuburan di Pemakaman Salt Lake City.