Ibu dari seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang menembak seorang guru di sekolah dasarnya di Virginia dengan senjata ilegal telah dijatuhi hukuman 21 bulan penjara.
Deja Taylor, ibu anak laki-laki tersebut yang berusia 26 tahun, dijatuhi hukuman oleh ketua hakim distrik AS Mark S Davis atas hukuman federal terkait dengan senjata yang digunakan dalam penembakan tersebut.
Guru kelas satu Abigail Zwerner selamat dari luka akibat pistol semi-otomatis 9 mm pada bulan Januari di Sekolah Dasar Richneck di Newport News, Virginia. Anak laki-laki itu menembakkan peluru melalui tangan Zwerner yang terangkat dan mengenai dadanya saat dia sedang memberikan pelajaran.
Bocah yang kini berusia tujuh tahun itu belum menghadapi dakwaan dalam kasus tersebut. Dia menceritakan bahwa pada tanggal 6 Januari, dia memanjat lemari untuk mengambil pistol ibunya dari tasnya. Dia kemudian membawa senjata itu ke sekolah di ranselnya. Menurut pengajuan pengadilan dan polisi, dia melepaskan senjata api menjelang akhir hari sekolah.
Taylor mengaku bersalah di pengadilan federal pada bulan Juni atas satu dakwaan kepemilikan senjata api saat menjadi pengguna narkoba dan satu dakwaan berbohong pada pemeriksaan latar belakang tentang penggunaan ganja saat membeli pistol yang digunakan putranya untuk melepaskan tembakan di kelas satu. guru.
Sementara itu, Zwerner mengatakan kepada hakim pada hari Rabu bahwa dia “sangat senang bisa terlibat dengan mereka [children]” tapi dia tidak akan pernah menginjakkan kaki di ruang kelas lagi sebagai guru, menurut Washington Post.
Dia harus menjalani lima operasi setelah penembakan selain berjuang melawan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma. Dia mengatakan kepada hakim bahwa dia mengalami “mimpi buruk tentang darah kental, darah dan kematian, yang selalu melibatkan senjata api”.
“Saya merasa seperti kehilangan tujuan saya,” kata Zwerner.
Dalam gugatan senilai $40 juta, Zwerner mengklaim bahwa asisten kepala sekolah Richneck, Ebony Parker, mengabaikan beberapa peringatan pada hari penembakan mengenai anak laki-laki tersebut yang berpotensi membawa senjata.
Zwerner lebih lanjut menuduh bahwa dia memberi tahu Parker tentang anak laki-laki tersebut yang berada dalam “suasana hati yang penuh kekerasan” dan mengancam akan menyakiti anak lain sesaat sebelum penembakan terjadi.
Gugatan tersebut mengklaim bahwa Ms Parker tidak mengambil tindakan apa pun meskipun sudah diperingatkan.
Michelle Price, juru bicara distrik sekolah, mengatakan Parker mengundurkan diri dari divisi sekolah setelah penembakan yang mengejutkan kota tersebut dan bergema di seluruh negeri, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan sekolah dan bagaimana seorang anak yang masih sangat kecil mendapatkan akses terhadap senjata. dan mampu menembakkannya ke gurunya.