Remaja Las Vegas meninggal setelah diserang oleh 15 orang saat membela temannya, kata ayah

Seorang remaja Las Vegas meninggal setelah dia diserang bulan ini oleh sekitar 15 orang ketika dia membela seorang temannya, kata ayahnya.

Seorang anak di bawah umur terlibat perkelahian pada 1 November dengan lebih dari selusin orang di dekat Sekolah Menengah Rancho, kata polisi Las Vegas dalam sebuah pernyataan. Setidaknya sebagian pertarungannya terekam dan dibagikan di media sosial.

Kematian Jonathan Lewis Jr. dikonfirmasi di situs peringatan yang ditulis oleh ayahnya.

“Setelah menggandeng tangan anak saya di rumah sakit sambil menggunakan alat bantu hidup selama 2 hari dua malam dan menyaksikan nyawanya meninggalkan tubuhnya dan dikejutkan oleh besarnya dan kengerian anak laki-laki tercinta saya yang baru saja dipukuli hingga mati, saya merasakan misi untuk bertindak yang menggugah. saya sedalam-dalamnya,” tulis ayahnya, Jonathan Lewis Sr..

kematian pahlawan remaja (Courtesy Lewis Family)

Situs web tersebut melanjutkan: “Jonathan adalah seorang pahlawan yang mencoba membantu anak kecil yang diintimidasi dan 15 orang menyerangnya dengan kekerasan pengecut dan putra tercinta kami dipukuli hingga mati!”

Remaja tersebut adalah seorang seniman yang bercita-cita tinggi, baik hati dan murah hati serta “memiliki seluruh hidupnya di depannya,” menurut situs web tersebut.

Halaman GoFundMe terverifikasi untuk keluarga anak laki-laki tersebut tertaut ke situs peringatan.

Jonathan Lewis Sr. tidak dapat dihubungi pada hari Senin untuk memberikan komentar.

Dalam sebuah pernyataan, Clark County School District mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang “sehingga mereka yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan mereka.”

“CCSD tidak menoleransi kekerasan atau ancaman terhadap siswa atau keselamatan mereka,” kata pernyataan itu. “Kita semua harus bersatu sebagai sebuah komunitas untuk memenuhi kebutuhan siswa kita sehingga perbedaan pendapat dapat diselesaikan melalui dialog, bukan kekerasan.”

Dalam pernyataan tanggal 1 November, polisi mengatakan korban “terlibat perkelahian fisik dengan sekitar 15 orang sebelum kedatangan petugas.”

Petugas sekolah melakukan CPR pada korban, yang tampaknya tidak sadarkan diri, dan korban dibawa ke rumah sakit dengan luka yang mengancam jiwa, kata polisi.

Bagian pembunuhan di departemen tersebut sedang menyelidiki “cedera parah” yang diderita korban, kata polisi pada saat itu.

Seorang juru bicara polisi mengatakan Senin sore bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan menolak berkomentar lebih lanjut.

Seorang perwakilan dari Kantor Pemeriksa/Pemeriksa Medis Kabupaten Clark menolak berkomentar pada hari Senin, dengan alasan adanya kasus yang tertunda.

Artikel ini awalnya diterbitkan di NBCNews.com

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *